Senin, 16 Februari 2015

Romantis itu jika istri bilang, “Sayang, bangun… Ayo sholat!”


 
Romantis itu...

Ketika malam tinggal sepertiga, seorang istri terbangun lalu berwudhu, menunaikan sholat dua rakaat, lalu membangunkan suaminya, "Sayang... bangun... saatnya sholat". Maka mereka berdua pun tenggelam dalam khusyu' sholat dan munajat.

Romantis itu...

Ketika seorang istri mengatakan, "Sebentar lagi adzan subuh sayang..." Lalu mereka melangkah ke masjid, menunaikan tahiyyatul masjid. Tak ketinggalan mereka menunaikan dua rakaat fajar. Maka mereka pun menjadi pemenang 'lebih baik dari dunia seisinya'.

Romantis itu...

Ketika suami berangkat kerja, sang istri menciumnya sambil membisik mesra, "Hati-hati di jalan, baik-baik di tempat kerja sayang... kami lebih siap menahan lapar daripada mendapatkan nafkah yang tidak halal".

Romantis itu...

Ketika suami istri terpisah jarak, tetapi keduanya saling mendoakan di waktu dhuha:
Ya Allah, jagalah cinta kami,

Jadikan pasangan hidup dan buah hati kami penyejuk mata dan penyejuk hati,

Tetapkanlah hati kami dalam keimanan,

Teguhkanlah kaki kami di jalan kebenaran dan perjuangan,

Ringankanlah jiwa kami untuk berkorban,

Mudahkanlah perjuangan dan pengorbanan kami dengan rezeki halal dan berkah dari-MU


Romantis itu...

Ketika suami sibuk kerja, saat istirahat ia sempat menghubungi istrinya. Mungkin satu waktu dengan menghadirkan suara. Mungkin hari lainnya dengan sms, WA dan BBM cinta, "Apapun makanan di kantin kantorku, tak pernah bisa mengalahkan masakanmu." Lalu sang istri pun membalasnya, "Masakanku tak pernah senikmat ketika engkau duduk di sampingku."

Romantis itu...

Ketika menjelang jam pulang kerja, sang suami sangat rindu untuk segera pulang ke rumah dan bertemu istrinya. Pada saat yang sama, sang istri merindukan belahan jiwanya tiba.

Romantis itu...

Ketika suami mengucap salam, sang istri menjawabnya disertai senyuman. Bertemu saling mendoakan. Tangan dicium, pipi dikecup bergantian.

Romantis itu...

Ketika suami tiba di rumah, istri menyambutnya dengan wajah cerah dan bibir merekah. Wangi tubuh sang istri menyegarkan jiwa suami. Maka hilanglah segala penat dan lelah. Beban kerja di pundak mendadak menghilang terbang.

Romantis itu...

Ketika syukur selalu menghiasai makan bersama. Meski menu sederhana, nikmat begitu terasa, keberkahan pun memenuhi seluruh keluarga.

Romantis itu...

Ketika suami istri kompak mengajar anak mengaji. Meski telah ada pengajian TPQ/TPA, sang ayah dan sang ibu tidak berlepas diri dari tanggung jawab mencetak generasi Rabbani yang faqih agamanya, baik akhlaknya dan mandiri dunianya. Kelak anak merekalah yang akan mendoakan sang orang tua, saat perpisahan selamanya telah tiba masanya.

Romantis itu...

Ketika sang istri tidak berat melepas suami keluar rumah di malam hari untuk mengaji atau aktifitas dakwah dan tarbiyah. Sebab sang istri ingin suaminya menjadi imam baginya, juga bermanfaat bagi Islam dan umatnya.

Semoga bermanfaat. /**UDAY

0 komentar:

Posting Komentar